Selama saya nongkrong dan ngopi di coffee shop di Yogyakarta, lumayan jarang saya temui coffee shop yang punya ruangan lega. Kalau coworking space memang sih biasanya ruangannya besar, tapi diisi pula dengan meja, kursi, perabotan hingga penuh.
Tapi sehari menjelang puasa kemarin, saya sempat janjian ketemu dengan beberapa orang BFF di sebuah coffee shop. Katanya sih ini coffeeshop favoritnya Bernard Batubara. Tahu kan, si penulis novel ganteng itu? Hehehe.
Culturehead Coffee Yogyakarta. Misty Building JL.Kaliurang Km.5, Pandega Karya No.290
Maka, dengan penuh rasa penasaran, saya pun datang ke Culturehead Coffee, sebuah coffee shop di kawasan Jalan Kaliurang, tepatnya di JL.Kaliurang Km.5, Pandega Karya No.290 Yogyakarta.
Ruangan yang Lega ada di Culturhead Coffee Yogyakarta ini!
Pertama sampai, saya amati bangunannya cenderung biasa saja, polos banget malah. Enggak terlalu menarik.
Tapi begitu kaki saya melangkah masuk, wah, langsung saya disambut suasana dalam ruangan yang didominasi warna hitam dengan lampu-lampu bercahaya hangat. Serasa beda banget dengan di luar sana sebelumnya ya panas.
Ruangan yang lega di Culturehead Coffee Yogyakarta… love love love
Mengedarkan pandangan saya ke sekeliling ruangan, saya pun merasa, wah … ini coffee shop yang sungguh lega. Kita pun bisa memilih tempat duduk di area smoking ataupun nonsmoking. Yang smoking area agak ke belakang, dan saya intip, ruangannya dihiasi dengan mural-mural di dinding yang keren.
Ada poster Salvador Dali, junjunganku sebagai bagian interior ruangan Culturehead Coffee ini. Oh My!!!
Baca juga: Kedai Kopi Bintang Batam – Warung Kopi Aceh
Di situ saya duduk, bareng teman-teman.
Di dalam ruangan nonsmoking, tak terlalu banyak meja kursi memenuhi ruangan, sehingga privacy kita sebagai pengunjung jadi lebih terjaga.
Yah, maklum. Teman ngumpul kan juga mamak-mamak, jadi kan kalau gosip-gosip enggak terlalu kedengaran dari meja sebelah. #eh Hehehe.
Menu Kopi di Culturehead
Si oppa barista di Culturehead Coffee Yogyakarta…. sampai lupa motret gara-gara rambut sunsilknya ngalahin saya.
Menu kopi yang ada di Culturehead ini sebenarnya cukup standar sih, dalam arti single origin dan espresso based selalu ada. Maafkan saya lupa memotret daftar menu kopi secara lengkap, juga lupa memotret pesanan kami semua satu per satu–sudah kadung terpesona sama oppa barista berambut sunsilk dan tatoan, soalnya.
Saya sendiri kalau baru datang satu kali ke coffee shop di Yogyakarta pertama kali pesan selalu cappucinno. Buat saya, secangkir cappucinno itu bisa menjadi faktor penentu apakah saya akan kembali datang ke coffee shop itu atau enggak. Hehehe.
Cappucinno di Culturehead Coffee Yogyakarta. Plus beberapa cangkir single origin.
Dan, ternyata hmmmm … cappucinno-nya not bad at all. Saya nggak terlalu bisa mengomentari secara gimana-gimana sih. Kesulitan aja menggambarkan sebuah rasa itu, lha wong saya ngertinya cuma enak sama enak banget. Hahaha.
Kesimpulan yang ditarik, cappucinno di Culturehead cukup menjanjikan saya untuk balik lagi ke sana pankapan.
Cold black-nya Culturehead.
Teman ngobrol saya yang lain memesan cold black dalam botol, dan sepertinya bikin saya pengin next time saya ke situ lagi saya mau pesan minuman satu ini, karena cold brew adalah jenis minuman kopi favorit kedua saya. Selain cold black, juga tersedia cold white di sini.
Buat yang enggak suka kopi, juga tersedia kok menu yang lain. Salah seorang teman ngobrol saya memesan matcha latte, and it looks delicious too. Juga ada beraneka pilihan smoothies, tea, juga mojito.
Untuk harga minuman dan kopi di Culturhead Coffe ini, dari Rp15.000-Rp40.000. Cappucinno saya itu harganya Rp28.000.
Menu Makanan di Coffee Shop Culturehead
Menu makanan di Culturehead Coffee Yogyakarta
Untuk makanannya, kebetulan kemarin enggak pesan makanan karena sudah makan duluan di rumah. Ya maklum, acara nongkrongnya dadakan. Itu pun tadinya karena saya bilang pengin makan bakwan malang. Berakhir malah nyari lagi coffee shop di Yogyakarta yang cocok buat nongkrong bareng-bareng.
Baca juga: Nongkrong di Warung Kopi Rumahan di Surabaya
Tapi salah satu dari kami enggak tahan ngobrol tanpa camilan, sehingga pesanlah onion ring. Not bad juga, krispi banget, dan cocolannya lumayan nendang pedasnya.
Selain snack–seperti french fries, onion ring, fish and chips, dan salad–juga ada beberapa main course dan juga pasta untuk dipilih kalau kamu nongkrong sambil melapar di sini.
Harga makanan di Culturehead Coffee Yogyakarta ini berkisar antara Rp20.000 – Rp50.000.
Kesimpulan dari coffee shop di Yogyakarta yang masih baru ini adalah …
Sudut itu kayaknya yang jadi tempat favorit Bernard Batubara, kalau ada meja kursinya. Tapi kemarin ada sepeda yang dipajang di situ.
Ruangannya lega, sepertinya memang sengaja dibagi dalam beberapa area dengan kenyamanan yang dipersonalisasi. Nyaman banget buat ngobrol, tinggal pilih area yang paling cocok buatmu.
Baca juga: Maju Bareng Yumaju Coffee Bandung
Kemarin pas saya sama teman-teman nongkrong di sini juga sempat melihat ada 2 kelompok orang yang melakukan pemotretan di dua area yang berbeda. Jadi, sepertinya memang coffee shop ini terbuka buat sesi-sesi pemotretan seperti itu. Lagian ruangannya juga oke, cocok buat prewedding.
Untuk menunya kurang lebih masih standar, belum ada yang terlalu istimewa. Untuk harga, well, saya tahu ada coffee shop yang harganya lebih murah sih. Jadi ya, kalau mau balik lagi ke sini ya jangan di akhir bulan. Hahaha.
Instagram: Culturehead Coffee
Update 2020: Culturehead Sudah Tutup – Jadi Lantai Bumi
Saat sharing di Twitter, ada teman yang membalas bahwa tempat nongkrong seru di Yogyakarta ini sudah pindah tempat.
Namun, ternyata tidak pindah lokasi, melainkan:
Yes, jadi update per Maret 2020 ini, Culturehead Coffee Yogyakarta sudah tutup. Sekarang under management Lantai Bumi Coffee, yang sudah direview oleh tukang galau.
Review Culturehead Coffee Yogyakarta
Ringkasan
Culturehead adalah coffee shop di Yogyakarta yang terhitung masih baru. Yang paling saya suka adalah ruangannya yang lega, cukup berbeda dengan coffee shop-coffee shop lain di Yogyakarta yang dipenuhi dengan meja kursi. Jadi di sini kalau mau ngobrol sambil santai ya bisa banget. Cappucinno-nya lumayan, next time saya mau coba cold brew-nya. Untuk makanan, menurut saya, harganya cukup mahal.
Kalau menurut kamu gimana? Share review kamu yaa
User Review
( votes)